Sebanyak 12 kereta keraton akan dikirab dalam perhelatan pernikahan putri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, yaitu Gusti Kanjeng Ratu Hayu dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. Kirab kereta tersebut melibatkan pasangan pengantin sekaligus Sultan dan permaisurinya.
Kirab dengan menggunakan kerata keraton dinilai lebih efektif. Sebanyak 12 kereta tersebut ditarik oleh total 68 ekor kuda pilihan.
Iring-iringan kereta itu melalui sisi barat alun-alun utara menuju jalan trikora dan melawan arus menuju kawasan malioboro.
Sesampainya kereta pengantin di depan museum Sonobudoyo di utara alun-alun, baru kemudian kereta yang ditumpangi Sultan dan Hemas keluar dari pagelaran keraton. Sultan mengendarai kereta Kyai Winomoputro. Kemudian diikuti kereta Kyai Landrofer Wisman, Kyai Landrofer Suroboyo, Kyai Landrofer Ijem, Kyai Mandrasuwala yang ditumpangi Adipati Puro Paku Alam Sri Paduka Paku Alam IX, serta Kyai Pus Gading dan Kyai Puspoko Manik yang dikendarai kerabat Paku Alaman.
Iring-iringan kereta Sultan dikawal empat bergada prajurit. Yaitu bergada prajurit Wirabraja, Daeng, Ketanggung, dan Mantrijeron. Sehingga total prajurit yang mengawal ada 360 orang.
Untuk pengawalan di lokasi yang dilalui kereta dilakukan polisi dan relawan keraton.